SITUBONDO – Pemerintah Desa Kendit, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, telah merealisasikan dana ketahanan pangan dari alokasi 20 persen Dana Desa (DD) tahun anggaran 2025.
Realisasi tersebut dialokasikan untuk tiga kegiatan utama, yakni penguatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), pembangunan drainase, serta Jalan Usaha Tani (JUT).
Kepala Desa Kendit, Rudi, menyebut, 10,5 persen dari dana ketahanan pangan diarahkan untuk penguatan BUMDes yang berlokasi di Pasar Rebbuwen.
Selain itu, 1,5 persen anggaran dipakai untuk pembangunan drainase guna menunjang kebersihan lingkungan serta mengantisipasi banjir saat musim penghujan.
Sedangkan 8 persen dialokasikan untuk pembangunan JUT, yang menjadi akses vital bagi petani dalam mengangkut hasil panen.
Dengan total realisasi lebih dari 20 persen, Pemerintah Desa Kendit mengklaim sudah memenuhi kewajiban regulasi terkait pemanfaatan Dana Desa untuk ketahanan pangan.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat aktivitas ekonomi lokal dan memberi dampak langsung bagi warga sekitar pasar.
Meski demikian, sejumlah pihak menilai perlu ada pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program agar tidak berhenti hanya pada tataran administrasi.
Aktivis Tapal Kuda menyoroti bahwa penguatan BUMDes di sejumlah desa kerap tidak berjalan optimal karena lemahnya manajemen dan kurangnya pengawasan.
“BUMDes jangan hanya dijadikan formalitas serapan anggaran. Pemerintah desa harus memastikan program ini benar-benar berjalan dan memberi manfaat bagi masyarakat,” ujarnya, Rabu 01 Oktober 2025.
Sejauh ini, Pemerintah Desa Kendit mengaku siap untuk melaksanakan BUMDES diarahkan ke pasar rebbuwen yang baru saja merintis berlokasi di Utara SMK 1 Kendit.
Bersambung. . . . . .

Tinggalkan Balasan